Tugas 2 Sistem Operasi
Evolusi Komputer
1. Multiprogrammed
Batch Systems
Seperti dengan
sistem batch sederhana, sistem batch multiprogramming harus bergantung pada
perangkat keras komputer tertentu Fitur tambahan yang paling penting yang
berguna untukmultiprogramming adalah perangkat keras yang mendukung I/O
interupsi dan DMA (akses memori langsung) Dengan interrupt-driven I/O atau DMA,
prosesor dapat mengeluarkan perintah I/O untuk satu Job dan dilanjutkan dengan
pelaksanaan Job lain sementara I/O dilakukan olehcontroller.
Saat perangkat
operasi I/O selesai, prosesor terganggu dan kontrol akan diteruskan ke program
interrupt penanganan di OS. kemudian akan melewati kontrol ke Job lain. Sistem
OperasiMultiprogramming cukup canggih dibandingkan dengan program tunggal, atau
Sistemuniprogramming. Untuk memiliki beberapa Job yang siap untuk menjalankan,
Job harus disimpan dalam memori utama, dan memerlukan beberapa bentuk manajemen
memori. Selain itu, jika beberapa Job siap untuk berjalan, prosesor harus
memutuskan mana yang akan dijalankan ,keputusan ini membutuhkan algoritma untuk
penjadwalan.
2. Time-Sharing
systems
Dalam kasus
yang terakhir, teknik ini disebut time-sharing, karena waktu prosesor dibagi di
antara beberapa pengguna. Dalam sistem time-sharing, beberapa pengguna secara
bersamaan mengakses sistem melalui terminal, dengan interleaving OS pelaksanaan
setiap program pengguna dalam ledakan pendek atau kuantum komputasi. Jadi, jika
ada n pengguna aktif meminta layanan pada satu waktu, setiap pengguna hanya
akan melihat pada 1 / n rata-rata kapasitas komputer yang efektif, tidak
termasuk OS overhead.
Namun,
mengingat waktu reaksi manusia relatif lambat, respon waktu pada sistem yang
dirancang harus sama dengan komputer khusus. Timbulnya gagasan ini disebabkan
karena komputer telah dapat digunakan untuk melakukan multiprogramming dan pada
saat itu (sekitar tahun 1960) komputer sangatlah mahal dan berukuran besar
sehingga tidak memungkinkan apabila satu user memiliki satu komputer.
3. Sistem
paralel
Sistem paralel
atau sistem multiprosessor mempunyai lebih dari satu prosessor yang dapat
berkomunikasi, membagi bus, clock dan juga perangkat memory dan peripheral.
Sistem ini disebut sebagai tightly coupled system. Sistem ini dikembangkan
karena beberapa alasan. Salah satu keuntungan dari sistem ini adalah
meningkatkan jumlah proses yang dapat dijalankan pada satu waktu (throughput).
Dengan meningkatkan jumlah prosessor, diharapkan pekerjaan dapat dikerjakan
dalam waktu yang lebih pendek. Alasan lain dari pengembangan sistem
multiprosessor adalah meningkatkan kehandalan sistem. Jika fungsi dapat
didistribusikan pada beberapa prosessor, maka kegagalan dari satu prosessor
tidak akan menghentikan sistem, tetapi hanya memperlambat sistem. Jika terdapat
10 prosessor dan satu gagal, makan sisa 9 prosessor menggantikan pekerjaan
prosessor yang gagal. Keseluruhan sistem hanya memperlambat 10 persen.
Kemampuan untuk melanjutkan penyediaan layanan untuk menyelamatkan perangkat
keras disebutgracefull degradation. Sistem yang didesain untuk gracefull
degradation juga disebut faul- tolerant.
Sistem multi
prosessor yang sering digunakan adalah model symmetric multiprocessing, dimana
setiap prosessor menjalankan sistem operasi yang identik dan komunikasi antar
prosesor jika diperlukan. Beberapa sistem menggunakan asymmetric
multiprocessing, dimana setiap prosessor mempunyai tugas tetentu. Prosessor
master mengontrol sistem, prosessor lain menunggu instruksi master atau
mempunyai tugas yang ditentukan oleh master. Skema ini merupakan hubungan
master-slave. Prosessor master menjadwal dan mengalokasikan pekerjaan dari
prosessor slave.
Contoh
symmetric multiprocessing adalah sistem UNIX versi Encore’s untuk komputer
Multimax Komputer dapat dikonfigurasikan untuk menangani satu lusin prosessor,
semua menjalankan UNIX. Keuntungan dari model ini adalah bahwa beberapa proses
dapat berjalan pada satu waktu (N proses jika terdapat N CPU) tanpa menyebabkan
pengurangan performansi. Sehingga kita dapat mengontrol I/O secara hati-hati
untuk menjamin data mendapatkan prosessor yang tepat.
4. Sistem
terklaster
Sistem
terklaster (clustered system) adalah pengembangan dari sistem terdistribusi.
Perbedaan sistem terklaster dengan sistem terdistribusi adalah pada sistem
terklaster memungkinkan dua atau lebih sistem untuk membagi penyimpan sekunder
(storage) bersama-sama. Sistem ini mempunyai kehandalan sistem yang tinggi
seperti pada sistem terdistribusi. Sistem terklaster dapat berupa model
asymmetric clustering dimana satu serber menjalankan aplikasi sementara server
lainnya standby. Model lainnya adalahsymmetric clustering dimana semua host
menjalankan aplikasi.
5. Sistem
Realtime
Salah satu
bentuk sistem operasi untuk keperluan khusus adalah sistem real time.
Sistemreal time digunakan bila terdapat kebutuhan keteptan waktu pa operasi
prosessor atau aliran data sehingga sering digunakan untuk perangkat control
pada suatu aplikasi seperti mengontrol percobaan keilmuan, sistem medical
imaging, sistem control industri dan beberapa sistem display. Pada sistem real
time harus didefinisikan batasan waktu yang tetap. Pemrosesan harus dikerjakan
dalam waktu tertentu atau sistem akan gagal. Sebagai contoh, jika lengan robot
tidak diinstruksikan untuk berhenti segera maka dapat merusak robot tersebut.
Terdapat dua
bentuk sistem real time. Sistem hard real time menjamin tugas kritis
diselesaikan tepat waktu. Pada sistem ini penyimpan sekunder terbatas atau
tidak digunakan, data langsung dikirim ke memory atau read-only memory (ROM)
dalam waktu singkat. Pada sistem hard real time terjadi konflik pada sistem
time sharing dan tidak didukung oleh sistem operasi tujuan umum Bentuk lainnya
adalah soft real time dimana tugas kritis mendapatkan prioritas lebih tinggi
dari tugas lain dan setelah satu task selesai maka task berprioritas ini akan
diselesaikan. Sistem ini terbatas pada industri pengontrol robot. Sangat
berguna pada aplikasi multimedia dan virtual rality yang membutuhkan fitur
sistem operasi tertentu.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar