Kegelisahan Dalam Diri Sendiri
KEGELISAHAN DALAM DIRI SENDIRI
Manusia
selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab
kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak
yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang
timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan
mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk
mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta
kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat
melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu
apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan
khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih.
Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa
khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada
pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala
tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi,
kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak
tenteram, khawatir, ataupun cemas.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari
biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil
menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah
murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari
kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Hal
ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal
yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena
adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut
terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil
kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta
dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai).
Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya
rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya
kegelisahan karena diancam seseorang.
Penyebab
lain kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan
mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi
gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka
hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar
dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang
demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan
murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia
berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini
silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia.
Tentang perasaan kegelisahan ini, Sigmund Freud membedakannya menjadi
tiga macam, yaitu :
1.
Kegelisahan moral
Kegelisahan ini mucul dari dalam diri sendiri. Sebagian
besar karena rasa bersalah atau malu dalam ego yang ditimbulkan oleh suatu
pengamatan bahaya dari hati nurani. Hal ini timbul karena pada dasarnya setiap
manusia mempunyai hari nurani dan sadar atau tidak mereka tahu mana hal yang
benar dan mana yang salah. Walaupun mereka melakukan kejahatan, setiap orang
pastilah tahu hal yang dilakukannya itu adalah salah. Keadaan mungkin yang
memaksa mereka melakukannya. Jadi, mereka tetap mempunyai rasa bersalah dan mengalami
kegelisahan moral itu.
2.
Kegelisahan Obyektif
Kegelisahan ini mirip dengan kegelisahan terapan dan
kegelisahan ini timbul akibat adanya pengaruh dari luar atau lingkungan
sekitar.
3.
Kegelisahan Neurotik
Kegelisahan ini berhubungan dengan sistem syaraf.
Syaraf-syaraf yang bekerja secara alami ketika tubuh merasa terancam atau
mengetahui akan ada suatu hal berbahaya yang akan terjadi. Tubuh tidak
diperintahkan untuk melakukannya. Singkatnya kegelisahan ini ditimbulkan oleh
suatu pengamatan tentang bahaya naluriah.
Faktor penyebab
kegelisahan antara lain:
a. Dari Dalam
Faktor kegelisan dari dalam
diri seseorang antara lain:
1.
Rasa Takut dan Malu
Sifat
malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang
pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita
membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.
2.
Cinta Diri
Kecintaan
seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah
berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan
berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud
cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri
sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu,
sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.
3.
Jiwa yang Lemah
Kelemahan
jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri
kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan
terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia
menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang
lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan
lemah.
4.
Lalai dalam Mengingat Allah
Dalam
beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan
tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah,
berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan
larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah
mengguncangkan jiwanya.
5.
Tidak Merasa Aman
Dalam
keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya
was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran
dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini
merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam
mengendalikan diri.
b. Kemasyarakatan
Terkadang, dalam beberapa keadaan, was-was diakibatkan oleh
faktor sosial dimana kita dapat melihat sebagian gejalanya ketika seseorang
melakukan suatu perbuatan yang sama dengan orang lain dan selalu mengikutinya.
Namun kasus ini berbeda dengan dimana anak-anak mewarisinya dari ayah atau
ibunya. Dengan kata lain, mengikuti perilaku orang lain dan taklid terhadap
kelakuan mereka yang salah serta berteman dengan segala penderita penyakit
tersebut akan menyebabkan terjadinya kontradiksi yang dibencinya dan membantu
proses transfer penyakit tersebut dari satu orang kepada orang lain.
Cara Mengatasi Kegelisahan
Cara yang digunakan
dalam mengatasi kegelisahan:
1.
Kita bersedia menerima sesuatu yang
terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
2.
Dengan memerlukan sedikit pemikiran
yaitu, pertama kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang
paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan
terjadi,mengapa hal itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya.
3.
Berdoa kepada Tuhan dengan
sungguh-sungguh sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan
permohonan kita dari perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha
Pemurah,Maha Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau
berdoa dan memohon kepadaNya
Komentar
Posting Komentar